Anda tentu masih ingat bagaimana kehadiran Neuer tidak diterima di Allianz Arena. Bahkan sebelum resmi berkostum Bayern Munich, kabar kedekatan Neuer dengan klub yang kini diarsiteki Jupp Heynckes ditanggapi sinis sebagian fans FC Hollywood.
Pernah sebagian suporter membentangkan poster anti-Neuer di sebuah pertandingan persahabatan sebelum kompetisi dimulai. Sebagian fans FC Hollywood masih sakit hati dengan ulah Neuer yang melecehkan gaya selebrasi kiper legendaris Bayern, Oliver Kahn.
Tapi, kondisi itu berbanding terbalik 180 derajat terhitung sejak Bayern lolos ke final Liga Champions musim ini. Nama Neuer kini dielu-elukan bak pahlawan saat aksi heroiknya membawa pemegang empat gelar Liga Champions dipastikan kembali tampil di partai penentu gelar bulan depan.
Santiago Bernabeu menjadi saksi, di mana Neuer kini menjadi idola baru publik Bavarian. Ketika itu, partai leg kedua semi-final antara raksasa Spanyol Real Madrid dan Bayern Munich digelar.
Bayern nyaris membuang peluang tampil di Allianz Arena, 19 Mei mendatang, ketika Cristiano Ronaldo berhasil mengoyak gawang Neuer dua kali di 14 menit pertama. Pelan tapi pasti Bayern bangkit dan mampu menyamakan peluang berkat gol penalti Arjen Robben di menit ke-27.
Kedudukan 2-1 bertahan hingga waktu normal berakhir, bahkan setelah 2x15 menit perpanjangan waktu. Artinya, tim yang melaju ke babak final akan ditentukan melalui drama adu penalti. Neuer, sebagai penjaga gawang jelas mendapat tekanan cukup besar apalagi dia dianggap tak memiliki pengalaman tampil di partai krusial, lain jika dibandingkan sang kiper lawan Iker Casillas.
Tapi justru melalui drama inilah kiper kelahiran 27 Maret 1986 ini mengubah pandangan orang. Dari empat eksekutor yang berhadapan dengannya, hanya satu yang berhasil mengoyak jala.
Ronaldo datang sebagai eksekutor pertama penuh percaya diri, selain dikenal selalu mulus menceploskan bola melalui titik putih, CR7 juga sebelumnya sudah dua kali memaksa Neuer memungut bola dari gawangnya.
Pemain termahal dunia ini melepaskan tendangan mendatar ke pojok kiri. Tapi, Neuer menjatuhkan badannya ke sisi kanan, melebarkan kedua tangan dan ya, si kulit bundar pun gagal meluncur ke gawangnya. Pemain, ofisial dan tentu fans Bayern seketika bersorak melihat penyelamatan kiper muda ini.
Tantangan kedua tidak kalah berat: mantan pemain terbaik dunia, Kaka. Tendangan gelandang internasional Brasil itu tertuju pada sudut yang sama dan lagi, Neuer berhasil menghentikannya!
Xabi Alonso datang sebagai eksekutor ketiga. Dengan penuh ketenangan Alonso berhasil memperdayai Neuer. Tapi rupanya, ini gol terakhir yang bersarang di gawangnya pada laga tersebut.
Sergio Ramos agaknya sudah lebih dulu gugup melihat dua penyelamatan gemilang yang dilakukan Neuer terhadap dua rekannya, yang jelas-jelas memiliki kemampuan di atas rata-rata dalam mengeksekusi bola-bola mati. Sepakan Ramos bukannya ditepis Neuer, tapi melambung tinggi di atas mistar gawang.
Dan tendangan terakhir Bayern yang dilakukan Bastian Schweinsteiger yang menembus gawang Casillas langsung disambut selebrasi luar biasa para pemainnya. Wakil Jerman itu lolos dengan kemenangan 3-1 dalam drama adu penalti.
Neuer boleh saja sempat frustrasi di musim pertamanya bersama Bayern. Selama 1147 menit berhasil mempertahankan clean-sheet, tapi sejumlah blunder dilakukan membuatnya dianggap kalah bersinar dibandingkan kiper muda seperti Bernd Leno dan Marc-Andre ter Stegen.
Saat masih membela Schalke, Neuer berkesempatan menunjukkan talentanya di bawah mistar, dia beberapa kali melakukan penyelamatan gemilang. Fans Manchester United mungkin masih ingat dengan aksi heroiknya di babak yang sama musim lalu. Meski akhirnya tersingkir, tapi Neuer sukses membuat Setan Merah kesulitan menembus gawangnya.
Di Bayern, dia tidak mendapat kesempatan menjadi bintang seperti sebelumnya. Tapi akhirnya, di sebuah laga penting penuh drama, menghadapi salah satu tim terbaik dunia, kiper 26 tahun itu mendapatkan kesempatan tersebut dan sukses mengambilnya. Di tengah perdebatan siapa pemain terbaik mengeksekusi penalti antara Lionel Messi dan Ronaldo, justru Neuer keluar sebagai bintang.
Meremehkan kemampuan Neuer menanggalkan dua penalti adalah sebuah kesalahan besar, karena justru penampilannya memberikan dampak psikologis. Di sisi Bayern, tidak perlu dipertanyakan lagi, kian melecutkan kepercayaan diri.
Tapi bagi lawan, Ramos tertekan karena khawatir sepakannya kembali ditepis. Dan akhirnya, Ramos sulit menemukan sisi yang pas untuk melepaskan tembakan dan... meleset jauh di atas mistar. Dua penyelamatan Neuer sebelumnya secara psikologis mungkin telah menciutkan nyali eksekutor lainnya.
Yang tidak kalah penting, seorang kiper kembali berperan penting dalam keseluruhan tim. Di tahun sebelumnya, dengan kehadiran Thomas Kraft atau Hans-Jorg Butt diantara tiang gawang, Mario Gomez dkk membutuhkan kemenangan sebelum babak penalti dilakukan, terutama saat menghadapi tim yang memiliki kiper kelas dunia semacam Casillas.
Sepanjang perpanjangan waktu, Bayern sama sekali tidak kehilangan ketenangan, mereka tidak kelihatan memaksa mencari gol kemenangan. Mereka juga tidak bertahan terlalu dalam, kelihatannya the Bavarians memang melirik penentuan tiket final melalui adu penalti, sebuah pengetesan terhadap Neuer. Dan, kepercayaan itu dibalas sempurna oleh kiper yang dulunya ditolak di Allianz Arena, di hadapan ribuan pendukung Los Blancos yang mengharapkan tim kesayangan mereka kembali meraih gelar setelah satu dekade absen di partai puncak.
Tidak berlebihan jika sekarang menyebut Manuel Neuer sebagai salah satu kiper terbaik dunia...
Pernah sebagian suporter membentangkan poster anti-Neuer di sebuah pertandingan persahabatan sebelum kompetisi dimulai. Sebagian fans FC Hollywood masih sakit hati dengan ulah Neuer yang melecehkan gaya selebrasi kiper legendaris Bayern, Oliver Kahn.
Tapi, kondisi itu berbanding terbalik 180 derajat terhitung sejak Bayern lolos ke final Liga Champions musim ini. Nama Neuer kini dielu-elukan bak pahlawan saat aksi heroiknya membawa pemegang empat gelar Liga Champions dipastikan kembali tampil di partai penentu gelar bulan depan.
Santiago Bernabeu menjadi saksi, di mana Neuer kini menjadi idola baru publik Bavarian. Ketika itu, partai leg kedua semi-final antara raksasa Spanyol Real Madrid dan Bayern Munich digelar.
Bayern nyaris membuang peluang tampil di Allianz Arena, 19 Mei mendatang, ketika Cristiano Ronaldo berhasil mengoyak gawang Neuer dua kali di 14 menit pertama. Pelan tapi pasti Bayern bangkit dan mampu menyamakan peluang berkat gol penalti Arjen Robben di menit ke-27.
Kedudukan 2-1 bertahan hingga waktu normal berakhir, bahkan setelah 2x15 menit perpanjangan waktu. Artinya, tim yang melaju ke babak final akan ditentukan melalui drama adu penalti. Neuer, sebagai penjaga gawang jelas mendapat tekanan cukup besar apalagi dia dianggap tak memiliki pengalaman tampil di partai krusial, lain jika dibandingkan sang kiper lawan Iker Casillas.
PENYELAMATAN NEUER | |
FROM OUR LIVE COMMENTARY | |
PSO | NEUER MENEPIS PENALTI RONALDO!! Kiper Jerman ini tampil brilian menepis sepakan mendatar ke sisi kanannya. |
PSO | PENALTI KAKA GAGAL!!! Dengan luar biasa Neuer menghentikan sepakan pemain asal Brasil itu. |
RAPOR PEMAIN | |
7.5 | Di awal-awal permainannya agak terlihat gugup, terbukti dua dol di 20 menit pertama bersarang ke gawangnya. Namun dua penyelamatan gemilangnya menghalau sepakan bebas Ronaldo dan tendangan berbahaya Benzema membuktikan penampilannya mulai membaik. Puncaknya, saat adu penalti, menahan tendangan eksekusi Ronaldo dan Kaka. Luar Biasa! |
Tapi justru melalui drama inilah kiper kelahiran 27 Maret 1986 ini mengubah pandangan orang. Dari empat eksekutor yang berhadapan dengannya, hanya satu yang berhasil mengoyak jala.
Ronaldo datang sebagai eksekutor pertama penuh percaya diri, selain dikenal selalu mulus menceploskan bola melalui titik putih, CR7 juga sebelumnya sudah dua kali memaksa Neuer memungut bola dari gawangnya.
Pemain termahal dunia ini melepaskan tendangan mendatar ke pojok kiri. Tapi, Neuer menjatuhkan badannya ke sisi kanan, melebarkan kedua tangan dan ya, si kulit bundar pun gagal meluncur ke gawangnya. Pemain, ofisial dan tentu fans Bayern seketika bersorak melihat penyelamatan kiper muda ini.
Tantangan kedua tidak kalah berat: mantan pemain terbaik dunia, Kaka. Tendangan gelandang internasional Brasil itu tertuju pada sudut yang sama dan lagi, Neuer berhasil menghentikannya!
Xabi Alonso datang sebagai eksekutor ketiga. Dengan penuh ketenangan Alonso berhasil memperdayai Neuer. Tapi rupanya, ini gol terakhir yang bersarang di gawangnya pada laga tersebut.
Sergio Ramos agaknya sudah lebih dulu gugup melihat dua penyelamatan gemilang yang dilakukan Neuer terhadap dua rekannya, yang jelas-jelas memiliki kemampuan di atas rata-rata dalam mengeksekusi bola-bola mati. Sepakan Ramos bukannya ditepis Neuer, tapi melambung tinggi di atas mistar gawang.
Dan tendangan terakhir Bayern yang dilakukan Bastian Schweinsteiger yang menembus gawang Casillas langsung disambut selebrasi luar biasa para pemainnya. Wakil Jerman itu lolos dengan kemenangan 3-1 dalam drama adu penalti.
Neuer boleh saja sempat frustrasi di musim pertamanya bersama Bayern. Selama 1147 menit berhasil mempertahankan clean-sheet, tapi sejumlah blunder dilakukan membuatnya dianggap kalah bersinar dibandingkan kiper muda seperti Bernd Leno dan Marc-Andre ter Stegen.
Saat masih membela Schalke, Neuer berkesempatan menunjukkan talentanya di bawah mistar, dia beberapa kali melakukan penyelamatan gemilang. Fans Manchester United mungkin masih ingat dengan aksi heroiknya di babak yang sama musim lalu. Meski akhirnya tersingkir, tapi Neuer sukses membuat Setan Merah kesulitan menembus gawangnya.
Di Bayern, dia tidak mendapat kesempatan menjadi bintang seperti sebelumnya. Tapi akhirnya, di sebuah laga penting penuh drama, menghadapi salah satu tim terbaik dunia, kiper 26 tahun itu mendapatkan kesempatan tersebut dan sukses mengambilnya. Di tengah perdebatan siapa pemain terbaik mengeksekusi penalti antara Lionel Messi dan Ronaldo, justru Neuer keluar sebagai bintang.
Meremehkan kemampuan Neuer menanggalkan dua penalti adalah sebuah kesalahan besar, karena justru penampilannya memberikan dampak psikologis. Di sisi Bayern, tidak perlu dipertanyakan lagi, kian melecutkan kepercayaan diri.
Tapi bagi lawan, Ramos tertekan karena khawatir sepakannya kembali ditepis. Dan akhirnya, Ramos sulit menemukan sisi yang pas untuk melepaskan tembakan dan... meleset jauh di atas mistar. Dua penyelamatan Neuer sebelumnya secara psikologis mungkin telah menciutkan nyali eksekutor lainnya.
Yang tidak kalah penting, seorang kiper kembali berperan penting dalam keseluruhan tim. Di tahun sebelumnya, dengan kehadiran Thomas Kraft atau Hans-Jorg Butt diantara tiang gawang, Mario Gomez dkk membutuhkan kemenangan sebelum babak penalti dilakukan, terutama saat menghadapi tim yang memiliki kiper kelas dunia semacam Casillas.
Sepanjang perpanjangan waktu, Bayern sama sekali tidak kehilangan ketenangan, mereka tidak kelihatan memaksa mencari gol kemenangan. Mereka juga tidak bertahan terlalu dalam, kelihatannya the Bavarians memang melirik penentuan tiket final melalui adu penalti, sebuah pengetesan terhadap Neuer. Dan, kepercayaan itu dibalas sempurna oleh kiper yang dulunya ditolak di Allianz Arena, di hadapan ribuan pendukung Los Blancos yang mengharapkan tim kesayangan mereka kembali meraih gelar setelah satu dekade absen di partai puncak.
Tidak berlebihan jika sekarang menyebut Manuel Neuer sebagai salah satu kiper terbaik dunia...
0 komentar:
Posting Komentar