Sebelumnya perlu kita pahamkan dulu antara pembiakan secara generatif dan vegetatif agar dalam pembahasan ini bisa enak...
Adapun perbedaan dari keduanya yaitu
Generatif
|
Vegetatif
|
Perkembangbiakan dengan pertemuan
antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina
|
Perkembangbiakan tanpa ada pertemuan
antara sel kelamin jantan dan sel kelamin betina
|
Memadukan sifat dari kedua induk
|
Sifat yang diturunkan akan sama dengan
induknya
|
Dilakukan penyerbukan
|
Dilakukan stek, sambung, cangkok, dll
|
Hasil akhirnya adalah benih
|
Hasil akhirnya yaitu bisa berupa
tunas, umbi akar, daun, batang, dll
|
Nah dari pemahaman itu kan kita sudah tau apa yang membedakan antara keduanya yang akhirnya kita mudah dalam menerjemahkan di pembiakan Kopi robusta ini...
Inilah alasan kopi robusta kenapa pembiakan yang dilakukan selama ini adalah secara vegetatif.
Tanaman
kopi robusta mempunyai sifat menyerbuk silang, sehingga untuk mendapatkan bahan
tanaman yang bermutu baik perbanyakannya harus dilakukan secara vegetatif.
Salah satu perbanyakan vegetatif yang mudah dilakukan adalah dengan cara setek.
Terdapat berbagai teknik setek yang sering dipakai oleh petani maupun
perkebunan besar diantaranya setek batang, setek ruas, setek belah, setek daun
bermata tunas dan setek sambung.
Kelebihan
vegetatif: sifat pohon kopi yang dihasilkan sama persis dengan induknya,
hasilnya seragam dan lebih cepat berbuah.
Kelemahan
: Tidak memiliki akar tunjang sehingga tanaman mudah roboh, pohon masih muda rentan
terhadap serangan nematoda (bisa diatasi dengan teknik penyambungan pohon).
Kelemahan
biji : sifat tanaman kopi yang dihasilkan kurang seragam dan jangka waktu dari
mulai menanam hingga berbuah relatif lebih lama.
Kelebihan : praktis,
mudah dilakukan secara massal, benih mudah untuk didistribusikan dan
disimpanakar tunjang hasil perbanyakan biji akan tumbuh sempurna sehingga
tanaman kopi yang dihasilkan lebih kokoh.Jadi, dengan vegetatif kita dapat menghasilkan sifat yang sama dengan induknya. misalkan Pada suatu kebun memiliki target kopi rendah caffein, kemudian mencari varietas yang memiliki kadar caffeinnya rendah, kemudian varietas tersebut ditanam dan hasilnya baik. jika akan melakukan pembibitan kopi dilakukan dengan menggunakan cara vegetatif tersebut nantinya keturunan selanjutnya akan memiliki caffein rendah pula. umur tanamanpun juga bisa seragam dengan cara pembiakan demikian.
Semoga bermanfaat...
0 komentar:
Posting Komentar